Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp77 triliun untuk tunjangan guru. Tahun depan, angka tersebut akan bertambah. "Anggraan tunjangan tersebut akan naik menjadi Rp80 triliun, dengan Rp7 triliun di antaranya untuk guru-guru non PNS. Dari jumlah itu, Rp73,6 triliun rupiah ditransfer daerah ke kabupaten dan kota seluruh Indonesia," ungkap Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Supranata, di Kemendikbud, Rabu (30/9/2015).
Pranata menyebut, kenaikan tunjangan itu disebabkan berbagai hal. Di
antaranya karena meningkatnya jumlah guru yang memiliki sertifikat
pendidik.
"Tahun ini akan ada 166 ribu guru yang menjalani proses sertifikasi. Nah, uang tunjangannya sudah dianggarkan sekira Rp3 triliun meski guru tersebut belum lulus pada program sertifikasi," imbuh Pranata.
Selain itu, kenaikan tunjangan juga disebabkan adanya kenaikan gaji pokok sekira lima atau tujuh persen. Faktor lainnya, kenaikan pangkat dan golongan para guru.
"Dana tunjangan guru untuk periode ini akan disalurkan pada 9-16 Oktober. Dan akan diterima mereka yang berhak," tuturnya. (mtx)
"Tahun ini akan ada 166 ribu guru yang menjalani proses sertifikasi. Nah, uang tunjangannya sudah dianggarkan sekira Rp3 triliun meski guru tersebut belum lulus pada program sertifikasi," imbuh Pranata.
Selain itu, kenaikan tunjangan juga disebabkan adanya kenaikan gaji pokok sekira lima atau tujuh persen. Faktor lainnya, kenaikan pangkat dan golongan para guru.
"Dana tunjangan guru untuk periode ini akan disalurkan pada 9-16 Oktober. Dan akan diterima mereka yang berhak," tuturnya. (mtx)
Posting Komentar